"Heboh Beras Premium Dioplos! Menteri Amran Geram: 'Saya Akan Penjarakan Mafia Ini!'
BREAKING NEWS


Jakarta, 2025 — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap praktik kotor pencampuran atau oplos beras premium dengan beras kualitas rendah oleh sejumlah perusahaan besar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan hal ini sebagai penipuan besar-besaran terhadap rakyat kecil , dan berjanji akan menjebloskan pelaku ke penjara .
212 Merek Beras Bermasalah Ditemukan
Dalam wawancara eksklusif dengan Rosi, Menteri Amran mengungkapkan bahwa dari 268 merek beras yang diperiksa di 13 laboratorium , 212 di antaranya tidak sesuai standar . Bahkan, beberapa di antaranya hanya beras kelas curah yang diberi label premium .
"Kami cek 268 merek beras. Hasilnya, 212 tidak sesuai standar. Itu gila sih. Ini bukan sekadar masalah harga, tapi penipuan terhadap rakyat," tegas Amran.
Mafia Beras: Spekulan yang Mengganggu Stabilitas Pangan
Amran menegaskan bahwa mafia beras ini tidak hanya menipu konsumen, tetapi juga memainkan harga di pasar , membuat beras menjadi lebih mahal dan menyusahkan masyarakat miskin.
"Spekulan ini berbahaya untuk negara. Mereka membuat kelangkaan palsu, menaikkan harga, dan rakyat kecil yang terkena dampaknya," kata Amran.
Ia juga menyebut bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton , rekor tertinggi sepanjang sejarah. Meski begitu, mafia ini tetap berusaha menciptakan kegaduhan dengan mengoplos beras dan memanipulasi pasar .
Tindakan Tegas: Pecat Pejabat dan Laporkan ke Penegak Hukum
Menteri Amran menegaskan bahwa ia tidak akan ragu-ragu untuk memecat pejabat yang terlibat dan melaporkan perusahaan pelaku ke aparat penegak hukum (APH) .
"Saya sudah pecat beberapa direktur. Kalau ada tersangka, saya kirim ke Satgas Pangan. Saya tidak peduli siapa di belakang mereka. Ini soal rakyat," ujarnya tegas.
Hingga kini, 20 tersangka telah ditetapkan , termasuk dalam kasus minyak goreng dan pupuk palsu. Sedangkan dalam kasus beras, penyelidikan masih terus berlangsung.
"Saya Pernah Makan Beras Campur Pisang"
Amran Sulaiman juga berbicara tentang pengalaman pribadinya saat kecil , yang pernah makan beras dicampur pisang karena kemiskinan . Hal ini menjadi dasar empati yang kuat dalam kebijakannya sebagai Menteri Pertanian.
"Saya tahu rasanya miskin. Saya hidup 36 tahun di bawah garis kemiskinan. Saya tahu betapa susahnya hidup kalau harga beras naik," katanya.
Presiden Beri Lampu Hijau untuk Tindak Tegas
Amran juga mengungkapkan bahwa Presiden memberikan lampu hijau penuh untuk menindak pelaku, bahkan jika itu melibatkan perusahaan besar atau BUMN .
"Pak Presiden bilang, lanjutkan. Tidak peduli siapa pelaku atau siapa di belakangnya. Ini soal pangan, dan pangan adalah masalah negara," ujarnya.
Kritik terhadap Perusahaan: "Jangan Tamak!"
Menteri Amran menyerukan kepada seluruh pelaku usaha agar tidak tamak dan rakus . Ia menegaskan bahwa pangan adalah kebutuhan vital dan tidak boleh dijadikan alat untuk mencari keuntungan semata.
"Jangan jadikan pangan sebagai alat spekulasi. Ini bukan sekadar bisnis. Ini soal nyawa rakyat," tegasnya.
Publik Minta Efek Jerak
Netizen dan masyarakat luas meminta agar tindakan tegas benar-benar diwujudkan , dengan harapan memberikan efek jera kepada pelaku dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pangan nasional .
Soruce :
Wawancara eksklusif Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan Rosi Di Kompas tv, dilengkapi data investigasi Kementerian Pertanian dan hasil uji laboratorium dari 13 laboratorium independen
#MafiaBeras #OplosBerasPremium #AmranSulaimanLawanSpekulan #PanganUntukRakyat #BerasCurahDioplos #KementanBongkarKorupsi